Kumpulan Puisi Ramadhan

Kumpulan Puisi Ramadhan — Selagi saat ini masih bulan Ramadhan, dan sambil menunggu adzan maghrib berkumandang boleh lah kita membaca puisi tentang bulan ramadhan dahulu.

Kumpulan puisi ramadhan 2011, ini Niell kutip dari fiksi.kompasiana.com terdapat 10 judul puisi ramadhan yang bagus-bagus dan menyentuh hati.


Cekidot, Kumpulan Puisi Ramadhan 2011 :


[1] Buka Senjaku
Adzan berkumandang
Melantunkan syair-syair agung
Tatkala senja beradu paduan daratan
Mulalah wangi pandan menyeruak hidung

Es kolak manis temani senjaku
Manis lidah halalkan buka
Sejenak hati bersyukur lirih
Semoga bukaku akan menutup ibadahku hari ini
Dan mnyingsing sahur esok…


[2] Kurma Ramadhanku
Sejuk hati ini,
Mengingat Allah berpeluk hati
Debur ombak
Dasyatnya topan
Sekecil pohon kurma melindungiku

Air mata emosi
Terbakar amarah
Menjadi datu
Namun manisnya kurma
Melamurkan semua

Tak kusangka ramadhanku penuh kerikil
Kerikil-kerikil tumpul
Namun tak semua kerikil,
Kutemukan satu kurma sebagai hikmah ramadhanku…


[3] Sahur…, Sahur…!
Pagi buta yang sangat buta
Tatkala bulan bersembunyi
Tatkala matahari tertidur
Pijakkan kaki pada lantai yang dingin
Mata air pun layaknya samudra es

Semua tahu inilah udara terdingin dalam kehidupan
Semua tahu inilah saat mata terlelelap manja
Namun semua tahu, inilah saatnya niat ‘tuk berpuasa…


[4] Kunanti Hari Fitri
Lantunan doa mengalir sekujur darah
Melekat sungguh lekat
Pejamkan mata menyusup makna
Resapi bagian terkecil kehidupan
Teringat setitik hina dan seluas pandangan dosa
Terkeruk pasrah sucikan diri
Aduhai ringan tubuh ini
Melayang lepas tinggalkan bait-bait pahit
Malam hilang terbitlah sang fajar
Mencerahkan gelap dengan dinginnya embun
Kunanti hari fitri itu
Penuh harap kan fitrah diri


Puisi ini menang dalam kompetisi kecil-kecilan. Dan alhamdulillah…, mendapat pulsa gratis senilai Rp 10.000,00.

[5] Dua Puluh Lima Persen
Dua puluh lima persen
Mengais sudut-sudut peti harta
Dipadu niat tersungging manis
Berbalut plastic atau kertas tipis
Di ujung sana tampak gadis kecil terbalut harap
Hatinya menari namun terbungkus kain goni
Tak urung pakaian pantas pakai melekat erat ditubuhnya
Tangannya kusam namun doanya mulus
Segenggam beras dua setengah kilogram
Atau dua puluh lima persen harta
Sucikan hati dan niat kehidupan
Kembali ke fitri…


[6] Malas
Cukupkah dalam sebulan,
hanya dengan menahan lapar dan haus
Menunda aktivitas berat
Menghindari terik siang
Terlelap dalam tutupan kain tebal
bermimpi hidangan special
setetes liur menuntaskan hasrat
tak guna membuat dosa
kumandang bedhug memecah lelap
seraya terbangun dri kegelapan
berharap bedhung senja telah tiba


[7] Batal
Pecah…
Akhirnya pecah juga
Lemah dan ringkih
Sejalan sehari penuh godaan
Pecah dan berlubang

Batal…
Akhirnya batal juga
Gagal dan kecewa
Sejalan sehari penuh ujian
Batal dan berhutang puasa


[8] Sedari Kecil
Masih kecil pintar puasa
Menitih pahala sedari kecil
Berlama-lama menahan haus
Meski hasrat ingin air susu

Masih kecil pintar puasa
Belajar ibadah sedari kecil
Bersabar-sabar manahan emosi
Meski hasrat ingin menangis

Masih kecil pintar puasa
Mencari hikmah saat bermain
Tidur terlelap menahan lapar
Meski hasrat ingin terlelap kenyang

Sedari kecil mencintai ibadah
Jika sudah besar ahli ibadah
Menitih pahala hingga tua
Kelak masuk surga dalam kenikmatan…


[9] Lapar
Meraih kertas coklat berisi
Meraih plastik bening berisi
Namun tangan itu tak sampai
Tak mampu!
Terbuka telapak tangannya
Berharap rizeki menyambutnya
Mengingat sahur belum mengisi kantung perutnya
Berkelana mencari arah
Menyusuri jalan ramai
Meminta sebutir nasi
Meminta setetes air
Tertatih hingga berjumpa dengan malaikat
Kiranya ia kan kenyang di alam sana


[10] Taubat di Bulan Ramadhan
Dulu tidak serajin ini
Shalat lima waktu,
Mengaji tadarus,
Melengkapi dengan shalat sunah
Hingga berdzikir disela kesibukan

Dulu acuh tak acuh
Bermain sampai lelah
Tidur pulas hingga pagi
Meninggalkan serangkaian shalat
Hingga mengucap kata-kata tak pantas

Sekarang berbeda
Bulan ramadhan mendapat berkah
Telapak tangannya dicuci bersih
Mulutnya dikumur bersih
Kotoran hidungnya mengilang bersih
Wajahnya cerah bersinar
Lengannya lembab bersih
Rambutnya basah dan segar
Telinganya terbasuh sejuh
Hingga kakinya dingin bersih…

Dan kembali ke jalan Allah
Di bulan suci Ramadhan ini

0 Response to "Kumpulan Puisi Ramadhan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel